Edisi Lebaran : Marhaban Yaa Syawwal
9:53 PM
Bismillaahirrahmaanirrahiim...
H+7 Hari Raya Idul Fitri
1436 H, sudah benar-benar meraih kemenangan kah readers? Bagaimana tilawah
qur’annya? sedekahnya? sholat sunnahnya? masih ‘kenceng’ kah? atau sudah
‘kendor’? semoga semakin ‘kenceng’ ya!
Mari kita sejenak
merenungi kisah ini. Kisah Syawwal yang bersedih ketika kita malah justru
berbahagia menyambutnya. Syawwal berduka, ia sedih dan benci terhadap
orang-orang yang katanya merayakan kemenangan setelah berjuang dengan kawannya,
Ramadhan. Syawwal marah dan bilang bahwa ia hanya sebagai pelampiasan untuk
dosa yang kita tahan selama bersama Ramadhan. Karena selama Ramadhan alangkah
baiknya kita. Berbagai ketaatan kita lakukan, berbagai dosa kita jauhi. Tetapi
setelah bersama syawwal kita berubah, ketaatan kita mengendor dan berbuat dosa
menjadi semudah membalik telapak tangan! Sedangkan kita selalu membela diri dan
mengatakan bahwa ini beda keadaan? Dan lagi-lagi syawwal mematahkan pernyataan
itu dan berkata, “Apanya yang beda? Apakah Allah yang engkau bersama Ramadhan
Maha Melihat, sedangkan Allah yang engkau bersamaku buta? Apakah ia yang engkau
bersama Ramadhan Maha Mendengar, dan Allah yang engkau bersamaku menjadi tuli?”
Syawwal menumpahkan jeritan hatinya.
Lagi-lagi kita yang
tersudut masih menyela, “Tapi syawwal, saat bersama Ramadhan kita memang
terkondisi dengan ketaatan kepada Allah.” Syawwal terus mematahkan jawaban,
“Alaaaah, masih saja ngeles. Asal engkau tahu jika ketaatanmu amburadul saat
bersamaku tidak seperti di bulan Ramadhan. Engkau sebenarnya gagal dalam
jalinan bersama Ramadhan, atau engkau tidak paham dengan ayat la’allakum
tattaqun-agar kalian bertaqwa? Kamu betulan bodoh apa cuma pura-pura?
Kebersamaan dengan Ramadhan ditujukan ‘agar’ kalian bertaqwa. Yaitu ketika
Ramadhan telah berlalu kamu menjadi hamba yang bertaqwa saat bersamaku. Menjadi
manusia yang berbakti kepada Allah. Lalu sekarang bercerminlah! Apakah engkau
pantas meraih gelaran manusia bertaqwa setelah bersama Ramadhan?”
(Kisah diatas diambil
dari broadcast tulisan Abu Zubair
Ihsanul Faruqi dengan sedikit editan)
Melalui kisah diatas
seolah syawwal seperti menampar keras muka ini L Ya
Allah, rahmatilah kami dan jadikanlah kami bagian dari orang-orang yang kembali
<fitrah/suci> dan orang-orang yang menang. Semoga readers menjadi alumni
universitas Ramadhan yang mabrur ya, juga termasuk saya disini :’) Aamiin..
Karena arus balik
mudik masih rame, euforia lebaran masih ada. Saya, Chintia Harvianty Putri
*pengen juga* mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1436 H. Taqabballaahu
minna wa minkum (semoga Allah menerima amalan ku dan kalian). Happy Ied
Mubarok, readers ^^
Tangsel, 24 Juli 2015
0 comments