Pendamping hidup seperti apa?

7:48 AM

Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Setiap orang menginginkan sebuah keluarga yang bahagia, baik itu yang sudah berkeluarga ataupun yang belum berkeluarga dan definisi bahagia setiap orang berbeda-beda. Bagi saya bahagia itu ketika kita berada dan mendapatkan sebuah keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah. Ketika kita sudah merasakan nyaman dan adanya cinta kasih karena-Nya di sebuah keluarga, dengan begitu Insyaa Allah kita akan mendapatkan 2 kebahagiaaan yaitu dunya wal akhirah. Itulah keluarga yang bahagia dalam versi saya, mungkin definisi tersebut akan berbeda atau mungkin malah sama? Itu tergantung bagaimana kita melihatnya.

Berbicara tentang keluarga, apasih keluarga itu? Kita dengan sering menyebut kata keluarga, namun apa yang sebenarnya kita pahami tentang keluarga? Lantas, bukan bermaksud saya lebih paham tentang keluarga. Kalian pasti lebih paham terutama yang sudah berkeluarga. Bagi saya, keluarga itu sebuah perjalanan yang di dalamnya terdiri dari pasangan suami istri dan anak-anaknya. Perjalanan menuju kebahagiaan yang dipimpin oleh seorang kepala, yang sering kita sebut kepala keluarga.

Sebuah perjalanan yang panjang, dan kita semua berharap hingga hanya maut dan takdir Allah yang memisahkan jasad dan alam kita. Karena sesungguhnya perpisahan yang sebenarnya itu ketika kita dipisahkan kelak di yaumul akhir yaitu apakah kita di surga atau neraka? Tentu harapan kita semua akan selalu bersama hingga ke surga-Nya. Aamiin Allaahumma Aamiin...

Itulah pentingnya persiapan untuk menuju sebuah keluarga bahagia, yang tidak hanya dibangun bermodalkan cinta atau materi semata. Minggu lalu ketika saya berada di kampung halaman orangtua, saya mendapatkan pelajaran tentang pentingnya kesadaran memilih pendamping hidup yang kelak harapan kita akan membawa bahagia bersama ke surga-Nya. Bukan sebuah materi pelajaran yang saya dapat, tetapi sebuah kisah nyata yang saya sendiri ambil ibroh (hikmah) nya.

Pantas saja, hadits Rasulullaah selalu menegaskan akan pentingnya iman dan akhlak islam sebagai modal utama untuk memilih pendamping hidup. Al Qur’an juga sudah memberi pengingat bahwa “wanita baik-baik dengan lelaki yang baik-baik pula, begitupun sebaliknya.” Keluarga ibarat sebuah kendaraan yang diarahkan oleh seorang driver (red:kepala keluarga) dimana sang driver tersebut harus mengarahkan kendaraan tersebut menuju ke suatu arah dan tujuan yang tentu harapannya menuju kebaikan. Jika seorang driver tidak bisa mengarahkan kendaraan tersebut ke arah dan tujuan kebaikan atau bahkan tidak mempunyai tujuan maka bisa jadi kendaraan itu akan ‘kosong’ tanpa isi, dan lama-lama kendaraan itu tidak mempunyai fungsi, ia akan ‘mogok’ di tengah jalan karena tidak pernah diisi ‘bensin’ yang bernama keimananan dan ketaqwaan.

Begitu pula dengan sang partner yang selalu mendampingi (red:istri) membantu sang kepala keluarga untuk saling mengingatkan satu sama lain agar tujuan awal membangun keluarga itu tercapai dan tidak malah membelok. Bukan malah mengikuti saja ketika memang dirasa sebuah ‘kendaraan’ (red:keluarga) membelok ke arah yang bukan arah dan tujuan awalnya yaitu kebaikan menuju bahagia hingga ke surga-Nya. Wajib bagi sang istri untuk mengingatkan ketika hal itu terjadi.

Saya memang belum berkeluarga, tapi tulisan ini juga menjadi kesadaran bagi saya soal memilih pendamping hidup. Sebuah perjalanan panjang yang tidak hanya untuk 1 atau 2 hari tapi selamanya hingga takdir Allah yang menghentikannya. Karena banyak di sekitar kita yang sudah berkeluarga tapi tidak menemukan kebahagiaan, kenyamanan, dan rasa cinta karena-Nya di dalam nya. Maka soal iman dan akhlak islam yang baik inilah menjadi syarat utama dan tidak bisa di coret dari daftar kriteria dalam memilih pendamping hidup bagi siapapun yang ingin membangun cinta hingga ke surga-Nya. Tidak naif, saya pun menginginkan juga pendamping hidup yang tampan, cerdas, mapan, berasal dari keluarga yang baik, keturunan suku X, dan bla bla yang mungkin bisa di lanjutkan sesuai pilihan masing-masing. Itu semua hal yang sangat wajar dan tidak salah kita sebagai manusia yang mempunyai akal dan hawa nafsu. Hanya saja yang sangat ditekankan disini adalah pandangan sebuah keimanan dan akhlak islam yang baik yang harus menjadi pertimbangan pertama dalam memilih pendamping hidup. Bagi yang sudah berkeluarga, semoga Allah terus tumbuhkan dan berikan kebahagiaan dari pendamping hidup nya. Bagi yang belum berkeluarga, semoga Allah segera temukan dan hadirkan pendamping hidup yang dapat membawa kebahagiaan hingga sampai di surga-Nya. Aamiin Allaahumma Aamiin...

source : google

Saya bukan sok tahu apalagi sok pintar. Saya akui, saya juga belum pandai ketika harus mengamalkan semua yang telah saya tulis. Tapi saya akan berusaha untuk selalu belajar dan memperbaiki diri menuju lebih baik. Pasti banyak cacat, kelalaian, kekurangan, dan kekhilafan bagi diri ini. Semoga Allah ampuni saya. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang dicintai Allah. Aamiin Allaahumma Aamiin...


Tangsel, 06 Agust 2014

You Might Also Like

0 comments

Blogger Perempuan

IHBlogger

Subscribe