Tips Keuangan : Konsep ZAPFIN
7:21 PM
Assalaamu’alaikum wr wb
Hai readers… apa kabar? Semoga dalam keadaan sehat selalu. Long time no see udah lama ga posting blog nih.
Kali ini saya mau nulis tentang Perencanaan Keuangan versi ZAP
Finance. Tepat banget akhir bulan menuju awal bulan gini yea kan? bagi yang
berpenghasilan tetap, pasti sudah pada dapet notifikasi penuh cinta yang masuk
ke rekening kan?? Cocok kalo gitu! Tapi, jangan lupa untuk mengelola
penghasilan tersebut kedalam perencanaan keuangan . Jangan sampai penghasilan
yang kita terima setiap bulannya lewat begitu saja tanpa tahu apa saja yang
sudah dihabiskan.
Dalam menghitung pembagian gaji bulanan, saya berusaha untuk
menggunakan konsep ZAPFIN. Apa itu singkatan ZAPFIN? Cek di
postingan saya sebelumnya tentang “My Financial Planning 2017” yah. Menurut
saya konsep ZAPFIN ini cukup simple, dan mudah untuk kita praktekkan dalam
merencanakan keuangan. Konsep ZAPFIN ini membagi pos-pos pengeluaran
kedalam 5 pos yaitu sebagai berikut :
1. Zakat sebesar 5%. Di dalam penghasilan yang kita peroleh terdapat hak milik
orang lain, maka dianjurkan untuk membersihkan harta ke dalam bentuk Zakat /
Infak /Sedekah.
2. Assurance. Di bagian ini terdapat dana darurat sekitar 5% dan (premi)
asuransi yang juga sekitar 5%. Pos ini bersifat tak terduga, namanya juga dana
darurat yang sewaktu-waktu jika kita membutuhkan.
3. Present Consumption (Biaya rutin bulanan) jangan lebih dari 60% yang kita keluarkan dari
penghasilan. Keperluan biaya sehari-hari seperti kebutuhan makan, transport,
dan sarana lainnya yang memang dibutuhkan rutin setiap hari atau setiap
bulannya. Jika memang diperlukan, bagi saya pribadi dari sisa alokasi bagian
ini di berikan untuk pengeluaran pribadi sebagai penghargaan diri sendiri
karena sudah berkerja keras selama sebulan hihi. Ya bisa di bilang buat me
time, seperti jalan-jalan/belanja/sekedar ngumpul sama teman atau cara
lain.
4. Future Spending (Tabungan) sekitar 15%. Bagian ini biasanya bisa kita saving
untuk keperluan di masa mendatang. Sifatnya tabungan untuk beberapa tahun ke
depan. Kalo saya, di pos ini paling pertama saya ingat dan saya keluarkan saat
gajian tiba. Keliru banget kalo baru di keluarkan pas bagian akhir atau malah
bagian sisa.
5. Investment (Investasi) sekitar 10% kita alokasikan sebagai keperluan jangka
panjang. Harta yang kita sisihkan dengan tujuan mendapat nilai lebih di masa
mendatang. Keperluan ini sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan saat usia kita
sudah tidak produktif lagi.
Nah, setelah mengetahui pos-pos pengeluaran seperti
diatas. Lalu, sekarang bagaimana cara mematuhi anggaran pengeluaran agar sesuai
pos-pos tersebut? Disarankan untuk mempunyai rekening lebih dari satu. Jadi
setelah mendapat gaji, bisa langsung dapat dialihkan ke rekening masing-masing.
Ada yang khusus rekening tabungan, dana darurat, investasi dan rekening untuk keperluan
sehari-hari dengan kas keluar masuk rutin. Sehingga tidak menjadi campur yang
sering mengakibatkan habis sebelum waktunya.
Jadi, berani coba konsep ZAPFIN ini??
Oya, lebih lengkap nya teman-teman bisa mengakses
langsung di web ZAP Finance (http://zapfinance.co.id), dan instagram ZAP
Finance (https://www.instagram.com/zapfinance/) .
Semoga bermanfaat.
Wassalaamu’alaikum, Wr. Wb
ChintiaHarviantyPutri
| Twitter : @harvianty | IG : @chintiaharvianty
Tangsel, 31 Maret 2018
2 comments
Thanks infonya. Oiya ngomongin mengelola keuangan, ternyata ada loh beberapa cara cerdas mengatur keuangan yang bisa kamu ikuti untuk bisa mencapai sukses. Mantapnya, tips ini dibagikan langsung oleh orang terkaya di Hong Kong yaitu Li Ka-shing. Yuk buruan cek caranya di sini: Tips sukses orang terkaya Hong Kong
ReplyDeleteThis is really nice https://salam-tekno.blogspot.com/2019/10/pinjaman-online-tanpa-slip-gaji.html
ReplyDelete