My Financial Planning 2017
1:41 PM
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalaamu’alaikum wr wb
Long time to my posting blog, and this my first posting at 2017.
How resolution 2017 ? Ngomong-ngomong
resolusi, apakabar juga resolusi saat 2016 lalu ya? Sudah di evaluasi kah? Yang jelas, sebagai umat muslim sebenernya
setiap hari kita harus bisa mengevaluasi diri untuk menuju lebih baik keesokan
harinya yang biasa kita sebut muhasabah.
Mungkin temen-temen sering mendengar pemeo, kita cuma bisa
berencana termasuk merencanakan keuangan tetapi Tuhanlah yang menentukan.
Pendapat itu memanglah benar, tetapi kita juga sering mendengar bahwa dengan
berencana, Tuhan akan mengabulkan do’a-do’a kita tergantung bagaimana niatnya.
Pendapat ini memang mainstream, jika di ajak untuk merencanakan keuangan
hasilnya akan positif hampir semua orang lulus dan seakan-akan bisa mengatur
keuangan masa depan. Namun, ketika masuk pada kenyataan sebenarnya, kebanyakan
rencana tersebut membelok. ‘Kok malah lebih besar pasak daripada tiang?’ , ‘Kok
uang ini kepake buat belanja?’ dan pertanyaan lainnya yang terlintas saat
mengevaluasi keuangan. (Buku “Ladies,
Belanjakan Saja Semua Uangmu!”)
Belakangan ini saya mulai aware lagi dalam hal masalah
keuangan, sadar karena usia semakin menuju fase dewasa yang tidak hanya
berpikir untuk masa seneng-seneng yang dilakukan saat ini aja tapi juga masih
ada harapan besar di masa depan yang perlu perencanaan *cieeeelah di tambah
keinginan untuk membantu kondisi keuangan keluarga dengan porsi yang lebih
banyak. Saya mulai lagi untuk mencatat keuangan pribadi dengan membuat semacam
notes atau buku yang saya kasih judul “My Financial Report”, sekalian mengupgrade
dan mengaplikasikan ilmu keuangan yang saya dapat sewaktu di bangku kuliah
dulu. Malu yaaa kalo bisa nya ngurusin keuangan kantor aja daripada keuangan
sendiri . Hehe
Dulu saat masih fresh graduate dan udah punya penghasilan
sendiri saya masih rajin nyatet pemasukan pengeluaran setiap bulannya, membuat
‘pos-pos’ pengeluaran sendiri dan memang hal itu menjadi lebih terkontrol
dengan baik . Tapi semakin kesini hal itu udah lupa dan sedikit males hehe.
Nah, beberapa minggu terakhir ini di remind lagi untuk aware sama
masalah ini karena merasa saya gagal paham dan banyak khilafnya. Ya namanya
juga manusia….
Setelah baca sana sini tentang mengatur keuangan, saya tertarik
dengan konsep ZAPFIN nya dari blognya mba Prita Ghozie , mulailah saya mencoba
mengaplikasikan konsep tersebut dalam perencanaan keuangan saya di tahun ini.
Apa sih konsep ZAPFIN itu? Untuk lebih lengkapnya simak deh disini. Meskipun
udah mau abis bulan pertama di 2017, engga ada salahnya dan belum terlambat
untuk membuat financial planning. Mungkin tanggal segini ada yang masih ‘fresh
the oven’ isi dompetnya? Cocok banget untuk langsung eksekusi, atau kalo
sudah yang terlewat bisa langsung merekap apa-apa aja yang sudah di keluarkan
buat nanti bisa di evaluasi untuk bulan selanjutnya.
Jangan sampai penghasilan yang kita dapat hanya numpang lewat aja
yang tidak ada bekas bahkan kita pun gatau itu di keluarkan kemana saja. Kita
sebagai seorang muslim tentu berharap apa yang kita keluarkan itu sebagai salah
satu catatan amal jaariyah dan banyak mendatangkan kemashlahatan (manfaat).
Selamat mencoba! #SejakMudaCerdasFinancial
“Bukan besar gaji yang bikin kaya, tetapi cara kita mengelola gaji”
-@pritaghozie-
ChintiaHarviantyPutri | Twitter : @harvianty | IG : @chintiaharvianty
Tangsel,
29 Jan 2017
3 comments
Zakat is number one ya mbak. Alhamdulillahnya tiap bulan dari penghasilan udah dipotong sama zakat dari kantor. Aman dan tenang jadinya. Kalau dipending, ntar malah ga keluar2 kewajibannya. Hehehe.
ReplyDeleteKonsep ZAPFIN nya juga oke banget nih. Prinsip oke buat bikin financial planning.
Iya betul bgt mba, oke bgt konsep ZAPFIN ini. Semoga bisa terbantu dg baik yaa sm konsep ini hehe. Selamat mencoba!
Deletesangat pnting emang mngatur keuangan dlm rmh tangga
ReplyDelete