Menerima atau Memberi?

10:43 AM

Bismillaahirrahmaanirrahiim…

sumber gambar dari sini

Assalaamu’alaikum Wr Wb,

Menerima itu lebih sulit daripada memberi? Bukankah justru memberi seharusnya lebih susah daripada menerima?

Untuk memberi, kita harus memiliki sesuatu yang dapat diberikan, sementara orang yang menerima tinggal menunggu apa yang diberikan kepadanya, alias tak perlu keluar biaya atau tenaga.

Jika pemberian di sini berupa materi atau harta, memberi memang lebih membutuhkan pengorbanan daripada menerima. Namun, jika kita mau memandang jauh ke dalam, menerima juga tak kalah beratnya daripada memberi. Ketika memberi sesuatu, kita masih memiliki pilihan. Katakanlah, saat ada teman kita yang menikah, kita bisa memberikan ucapan selamat, uang atau alternatif lain.

Dalam posisi menerima, terkadang kita tidak memiliki pilihan apa pun. Sebagai contoh, Kalau kita menikah, kita “terpaksa” pasrah menerima pemberian apa pun itu, baik itu kado atau uang atau bahkan hanya ucapan selamat dan do’a saja.

Apa artinya?

Jika memang boleh memilih, kita tentu inginnya memperoleh hidup yang baik-baik saja, memilih yang sesuai keinginan kita. Pada dasarnya, siapa sih orang di dunia ini yang mau hidup dalam belitan kesedihan, kegagalan, atau penderitaan? Saya yakin, jika semua orang bebas memilih, mereka akan memilih menjadi orang yang senang, sukses atau bahagia. Seperti canda seorang sahabat, waktu kecil dimanja-manja ketika besar disayang sayang, saat meninggal masuk syurga. Siapa yang tak mau? Tetapi, terkadang kita harus menjalani hidup yang tak selalu baik. Kita tidak bisa memilih, kita hanya bisa menerima karena memang Sang Maha Pemberi telah memberikannya pada kita.

Usaha menerima ini biasa disebut Ridha. Penerimaan di sini adalah penerimaan tanpa syarat karena hanya dengan penerimaan seperti itu kita akan merasa senang atau bahagia. Saat kita berkata ridha dengan ketentuan Allah, artinya kita menerima dengan sukacita takdir yang Dia gariskan kepada kita. Dengan menjadi orang yang ridha, bukan lantas kita tidak berusaha dengan maksimal. Ridha berarti kita melakukan sesuatu dengan maksimal, dan menyerahkan hasilnya kepada ketentuan-Nya.

A happy person is not a person in a certain set of circumstances, but rather a person with a certain set of attitudes, is called Ridha J

Rewrite from book “MAPP to RICH The Balance Ways”, M.K Sutrisna Suryadilaga

Wassalaamu’alaikum Wr Wb

Jaksel, 28 Sept 2015

You Might Also Like

3 comments

  1. bener banget mba, gak ada yang mau hidup dalam kegagalan..

    ReplyDelete
  2. Kenapa menerima itu sulit?
    Karena didalamnya ada ikhlas, ridha atas semua takdir Allah. Dan tidak semua orang bisa melakukannya..

    Memberi juga sulit, karena disana terkandung rasa syukur, mensyukuri yang sedikit maupun yang banyak. Dan tidak semua orang pandai bersyukur atas yang banyak. Apalagi yang sedikit.

    ReplyDelete
  3. Kenapa menerima itu sulit?
    Karena didalamnya ada ikhlas, ridha atas semua takdir Allah. Dan tidak semua orang bisa melakukannya..

    Memberi juga sulit, karena disana terkandung rasa syukur, mensyukuri yang sedikit maupun yang banyak. Dan tidak semua orang pandai bersyukur atas yang banyak. Apalagi yang sedikit.

    ReplyDelete

Blogger Perempuan

IHBlogger

Subscribe