Sudahkah ibadah kita diterima Allah?
7:27 AM
Bismillaahirrahmaanirrahiim...
Alhamdulillaahirrobbil ‘alamiin,
segala puji bagi Allah yang telah
memberikan kesempatan waktu bagi saya untuk menulis dan teman-teman untuk
membaca tulisan ini.
“Seorang
melakukan amalan-amalan ahli surga sebagaimana tampak bagi orang-orang tetapi
sesungguhnya dia termasuk penghuni neraka, dan seorang lagi melakukan amalan-amalan
ahli neraka sebagaimana disaksikan orang-orang tetapi sebenarnya dia tergolong
penghuni surga.” (HR. Bukhari)
Hadits diatas bisa menjadi
pengingat diri bagi kita semua, bahwasannya kita jangan terlalu PeDe akan amalan-amalan yang menurut
kita sudah benar dan baik. Wallahu ‘alam. Saya belum pandai mentafsirkan
hadits, hanya saja saya ingin mengingatkan terlebih untuk diri saya sendiri. Karena
belakangan ini saya selalu menanyakan pada diri sendiri, “sudahkah ibadah, dan amalan saya selama ini diterima
oleh Allah? begitu terlena nya saya ini dengan kefanaan dunia yang
menjadikan saya kadang lalai mengintropeksi diri.” Imam Syafii berkata, “Setiap
orang yang beramal tanpa ilmu, maka amalnya akan ditolak sia-sia.” Allahu Akbar! Semoga kelalaian diri ini menjadi bahan pelajaran untuk
kedepannya, dan kita semua bisa saling menasehati dan mengingatkan dalam
kebaikan.
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang
bermanfaat, rezeki yang baik, dan amalan yang diterima.” (HR
al-Baihaqi) Hadits ini juga menunjukkan bahwasannya kita meminta kepada
Allah agar amalan kita diterima oleh-Nya. Begitu pentingnya harapan seorang
hamba ini, amalan yang diterima menjadi kunci kebahagiaan dunia dan akhirat.
Kita ingin meraih kebahagiaan dunia akhirat, bukan?
Salah
satu syarat diterimanya amal adalah Islam (QS. Al Imran:85) yaitu amalan yang
diniatkan karena Allah dan caranya benar, tidak melanggar syariat Islam.
Allah lebih menyukai amalan berkesinambungan meskipun sedikit (HR. Bukhari)
dari pada banyak tetapi tidak berkesinambungan. Lebih baik jika kita bisa
melakukan amalan banyak dan berkesinambungan tetapi semua itu haruslah
disesuaikan dengan porsi kita masing-masing, karena Islam begitu mudah dan
tidak menyulitkan hamba-Nya.
Semoga tulisan sederhana ini
bisa membuat saya berkaca diri untuk selalu intropeksi apakah ibadah saya sudah
diterima oleh Allah dan menjadi tabungan amal sholeh di akhirat kelak? Harapan
yang sama juga untuk teman-teman, semoga kita semua bisa sama-sama belajar.
“Tiada
amalan yang bisa diharapkan bagi seorang hamba selain amalan yang diterima oleh
Allah, bukan banyaknya amalan yang ditunjukkan manusia tetapi ternyata kosong
dimata Allah.” -Chintia Harvianty Putri-
Tangsel, 12 Jun 2014
0 comments