Keluarga Berencana
7:57 AM
Bismillaahirrahmaanirrahiim...
“Dua anak lebih baik” yaa kata-kata yang sering saya
dengar di iklan KB (Keluarga Berencana) di televisi. Hemmm sensitif sih denger
dan lihat nya. Gimana engga? Ingin mempunyai keturunan kok dibatasi?
“.......Jika mereka miskin Allah
akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya)
lagi Maha Mengetahui.” (QS.An-Nur : 32)
Nah, ini dia yang sering kali terjadi kontroversi
baik itu dari segi metode dan pergerakannnya. Disini saya mencoba menuliskan
dan membagi kembali ilmu yang sudah pernah saya baca. Sekarang saya akan
membahas dari sudut pandang positif nya. Tapi, untuk mengubah pandangan positif
itu, yuk kita kenalan dulu makna dari kontrasepsi yang umumnya masyarakat sebut
“KB” alias Keluarga Berencana. Perlu
ditekan kan lagi, maksud KB ini adalah sebuah program bukanlah jenis
kontrasepsi yang sering kita dengar untuk membatasi jumlah keturunan.
Menggunakan KB agar menjadi keluarga “Genre” atau
Generasi Terencana, bukan membatasi jumlah keturunan. Di “Genre” ini adalah memiliki keturunan
alias anak yang betul-betul terencana, disesuaikan kemampuan dan kondisi yang
memungkinkan. So, bukan terbatas pada jumlah anak atau metode konstrasepsi yang
digunakan. (Heummm, ngomongin ini emang sensitif ya, kontroversi sama hukum
agama) Hanya saja kamu boleh jadi membenci si KB ini karena belum mengenalnya
dengan baik,yah?
“Pengaturan jarak kelahiran
sebenarnya disyariatkan Islam, sedangkan yang diharamkan adalah pembatas
kelahiran, misalnya kita hanya 2, atau seperti di Cina hanya seorang anak
saja.”
–Afifah Afra-
Oke, jadi intinya adanya kontrasepsi ini adalah lebih
pada pengaturan jarak kelahiran. Seperti dalam Al Quran bahwa setiap ibu itu
kan sebaiknya menyusui anaknya selama 2 tahun. “Para
ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang
ingin menyempurnakan penyusuan....” (QS.Al-Baqarah : 233)
Nah, idealnya menyusui itu tidak
dalam keadaan hamil, kan yah? Tentu saja, karena itu akan menganggu dari segi
psikologis ibu dan anak sendiri. Maka dari itu, kalau misalnya menyusui bayi 2
tahun, kemudian misal langsung hamil lagi 9 bulan, maka jarak minimal yang baik
antar anak adalah 3 tahun. Eitss tapi itu buat yang melahirkan secara normal
ya, karena yang melahirkan secara operasi Caesar, demi pemulihan kondisi rahim
ibunya, sebaiknya baru boleh hamil lagi setelah 5 tahun.
Kita engga boleh setengah-setengah
lho dalam menilai hal ini, karena pada kenyatannya kontrasepsi alias si KB ini
tidak seseram yang dibayangkan. Sehingga KB ini bisa difokuskan menjadi suatu
program merencanakan kehamilan dengan baik, agar menciptakan generasi-generasi
yang berkualitas pula BUKAN membatasi jumlah keturunan!
So, kalau merujuk pada fatwa
kontemporer, prinsip yang baik untuk digunakan adalah yang paling sedikit
mudharat-nya, dalam arti tidak boleh sampai menzholimi diri sendiri. Intinya
harus benar-benar melihat kondisi dan mementingkan kebutuhan dari pasangan itu
sendiri, tidak memaksakan dan tak menzholimi. Ini kembali lagi pada prinsip dan
pemahaman masing-masing ya, tetap sangat bersifat relatif, sensitif dan
subjektif.
Kita mesti tetap bijak menyikapi permasalahan
kontrasepsi alias KB ini ya! Tetap ingat bahwa generasi kualitas bergantung
pada bagaimana kondisi wanita pencetak generasi tersebut. ^_^
Semoga bermanfaat
ya,. Silahkan jika ada komentar, Karena saya juga masih perlu banyak
belajar J
(dapet dan baca ilmu-ilmu kehamilan, kontrasepsi dll
seperti diatas terinspirasi dari pasutri muda teteh Fu dan kang Canun)
Tangerang Selatan,
14 Des 2012/30 Muharram 1434 H
3 comments
luar biasa...
ReplyDeleteHehehe
aaaaaa aku belum ngerti yang begnian -_-
ReplyDeleteAnonim : terima kasih, salam kenal :) semoga bisa bermanfaat
ReplyDeleteEka : iyaa makanya belajar yuk ah :D hihi