Sepotong Episode

10:59 AM


Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Sebuah kisah masa lalu hadir dibenakku, Saat ku lihat surau itu menyibak lembaran masa, yang indah bersama sahabatku. Sepotong episode masa lalu aku, episode sejarah yang membuat ku kini merasakan bahagia dan penuh syukur, dalam dirimu merubah arahan langkah hidupku dan menjadi tahu arti perjuangan yang sebenarnya. Setiap sudut surau itu menyimpan kisah, kadang ku rindu cerita yang tak pernah hilang kenangan bersama mencari cahayaMu... #sepenggal bait lagu sepotong episode-Edcoustic

Bahagia,sedih,kecewa,marah,kesal,lelah de el el perasaan yang aku pun sulit mengungkapkannya. Aku tak mengerti, apakah aku harus bercerita atau biarlah ini semua menjadi urusan ku dengan Dia. Hah sudahlah, aku rasa ini cukup menjadi urusan ku denganNya. Yang jelas aku sedang berusaha untuk dapat mengendalikan itu semua pada tempatnya.
Pelarian ku yang paling akhir ya hanya padaNya.

Kalo dikaitkan dengan potongan syair di atas, aku selalu teringat dahulu ketika saat SMA begitu banyak pula perjuangan yang aku hadapi, aku bersyukur karena sudah dapat merasakan nya dahulu, walau kini perjuangan itu lebih ‘mengganaskan’ karena aku sendirian. Etss tapi aku punya Allah yang selalu menemaniku, yang membuat ku bertahan hingga detik ini di tengah-tengah keterasingan ku saat ini...

Untuk semua saudari ku seperjuangan saat SMA, aku  yakin kalian kini pun sedang berjuang di zona-zona yang berbeda-beda. Tak selamanya, kita terus bersama untuk berjuang di tempat zona yang sama. Tapi aku yakin juga kita masih mempunyai satu visi dan misi yang sama, yaitu saling berjuang dan berjihad di jalanNya, saling mencintai-menasehati karena Allah.

Mohon maaf atas segala sikap,perbuatan, atau apapun itu dari diriku yang membuat kalian semua tidak merasakan manfaat dan hak sebagai saudari dari diriku. Perlu diingat, aku pun hanya seorang wanita yang masih belajar, yang mempunyai keterbatasan dan kelemahan yang sangat banyak dari diri kalian. Karena kalian lah yang jauh lebih baik dari diriku.

Hadiah terbaik yang saat ini ku berikan kepada kalian hanya berupa do’a-do’a yang ku bentangkan pada sujudku kepadaNya, karena do’a lah yang kini menjadi senjata buat ku kepada kalian. Do’a yang terbaik yang ku kirimkan kepada kalian. Aku tak berharap banyak dari siapapun.
Jasad ku mungkin jarang terlihat dihadapanmu,  tapi insya Allah hati ku muncul untuk ‘melihat’ kalian dari jauh. Dan aku pun berharap hati kalian masih ada untuk menerima kekurangan diriku...

Aku mencintaimu karena Allah, wahai saudariku......


Tangsel,
04 Maret 2012

You Might Also Like

1 comments

Blogger Perempuan

IHBlogger

Subscribe