About Nikah (part 3)

11:19 PM

Bismillaahirrahmaanirrahiim...

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar-Rum : 21)

Menikah? Siapa yang tidak mau menikah? Hah.. saya rasa setiap orang yang single pasti ingin menikah. Hal wajar dan manusiawi ketika rasa itu selalu ada dan membuat galau bagi sebagian orang. Kegalauan tentang ini tidak pernah selesai kecuali memang kita sendiri sudah bisa mengakhirinya dengan cara ya kita menikah.

Oke.. saya membuat tulisan ini bukan untuk galau, atau mengompor-ngompori orang untuk segera menikah. Ya, anggap saja ini saya lakukan untuk memberi perbekalan kepada diri saya sendiri. Ketika kita pintar dalam menasehati orang, bukan berarti kita lebih pintar dari orang yang kita nasehati tersebut. Hanya saja kita terlebih dahulu mengetahui sesuatu yang wajib kita share lagi untuk menjadi bahan pelajaran bagi yang lainnya.

Seperti tulisan-tulisan saya sebelumnya tentang menikah, saya hanya bisa membagi pengalaman dan pelajaran dari banyak orang karena jujur saya sendiri pun masih harus banyak belajar dan saya sendiri pun belum merasakan pengalaman itu. Belajar dari banyak orang, cerita kehidupan keluarga orang lain, baca buku tentang rumah tangga, melihat kehidupan orang yang sudah berkeluarga itu semua membuat saya benar-benar harus sangat penuh kehati-hatian dalam memulai kehidupan berumah tangga.

Bagaimana tidak dengan penuh kehati-hatian? Jika dua orang lawan jenis berbeda sifat berbeda karakter berbeda latar belakang harus disatukan harus mengesampingkan ego pribadi dan itu semua terjadi karena adanya perjanjian yang berat yaitu pernikahan. Tidak mudah tapi juga tidak susah selama kita mau dan berusaha untuk terus belajar. “Bukan jodohmu yang sulit tapi pikiranmu tentang jodoh yang rumit.” (Arif Dahsyat)

Semua hal itu tidak dapat kita raih dengan proses yang instan. Pernikahan bukan sebagai ajang perlombaan, bukan sebagai ajang pamer suami/istri, bukan sebagai pelarian, bukan juga sebagai tanda kedewasaan. Pernikahan bagi saya adalah salah satu ibadah yang karenanya kita menjadi sakinah, ma waddah, wa rahmah (ketenangan, ketentraman, dan penuh kasih sayang) dalam menjalani kehidupan. Jika tidak mendapatkan hal itu, lantas apa bedanya sebelum menikah dengan sesudah menikah?

source : google.com

Oleh karenanya, sebelum merasakan hal itu. Kita yang masih single, yang sedang on the way ke arah sana cobalah mulai memikirkan apa yang diinginkan untuk kehidupan pernikahan kita? Bahagiakah? Atau biasa-biasa saja? Hemm ya semua itu balik lagi ke diri kita masing-masing. Mulailah untuk bisa mengaktifkan radar atau sinyal yang kuat untuk mempersiapkannya. Tidak ada salah nya untuk terus belajar tentang ilmu pernikahan dan rumah tangga ini. Pastinya mau dong punya suami/istri yang ganteng/cantik yang shaleh/shalehah yang baik yang mapan yang selalu memberi kebahagiaan untuk kita? Itu semua harus ada effort kan? Ya salah satu nya dengan kita mulai mempersiapkan segala sesuatu nya dengan matang supaya nanti ketika jodoh datang menjemput, kita sudah siap menerima. Jangan kaya ujian ya, ujian nya besok tapi belajar nya baru semalem itu juga SKS (sistem kebut semalem) hehe

Tangsel, 16 Sept 2014

You Might Also Like

0 comments

Blogger Perempuan

IHBlogger

Subscribe