Teruntuk Penyemangatku...
10:14 PM
Teruntuk
Penyemangatku...
Mamah, Ayah biasa ku sebut
panggilan untuk mereka.
Mamah, ajarkan aku untuk
bisa menjadi wanita yang sangat sabar dan penyayang seperti dirimu. Tidak
pernah mengucap lelah di sepanjang menjalankan tugas-tugasmu sebagai seorang Mamah
untuk ku dan Shelli serta sebagai seorang Istri untuk Ayah. Kau begitu sayang
padaku, dan kami semua. Kau berusaha bangun tidur mendahului kami, walau aku
tahu kau sangat lelah melebihi lelah kami beraktivitas di luar. Aku tahu itu,
aku tahu mah. Kegiatan aktivitas di rumah lebih lelah dari pada aktivitas di
luar rumah. Aku pernah mencoba untuk seperti dirimu mah, mencoba melakukan apa
yang dilakukan oleh mu di rumah. Walaupun aku tahu aku belum mampu, tetapi aku
harus terus mencoba karena kelak aku pasti akan seperti dirimu. Mempunyai dan
mengurusi suami serta anak-anak ku di rumah tangga ku nanti. Insyaa Allah yah
mah, selalu do’akan putri mu ini mah. Waktu terus berjalan mah, dan kau pun
semakin menua. Aku tahu daya tahan tubuh mu menurun, dan itu semua sudah
Sunatullaah. Aku hanya bisa berharap dan berdo’a yang terbaik kepada Allah
untukmu, mah. Kita saling mendo’akan yah mah. Antarkan putrimu ini yah mah
sampai saatnya ada lelaki baik yang menjemput dan mengambilku sebagai istrinya
dan calon mamah bagi anak-anak seperti mu.
Ayah, ajarkan aku untuk bisa
mencontoh mu sebagai sosok yang sangat pekerja keras dan bertanggung jawab
seperti dirimu. Selalu bekerja keras dalam menjalankan tugas-tugas mu sebagai
seorang Ayah untukku dan Shelli, sebagai seorang Suami untuk Mamah. Kau pun
sangat sayang pada ku dan kami, walaupun rasa kasih sayang mu itu tidak kau
tunjukkan secara langsung di hadapan kami, tapi aku tahu yah. Kau sangat sayang
pada ku, dilihat jika putri kecil mu ini belum pulang kuliah hingga maghrib
tiba, kau yang menyuruh Mamah untuk menanyakan keberadaan diriku hingga
akhirnya kau yang menjemputku di jalan walau aku tahu pasti kau baru pulang
kerja dan sangat lelah. Aku pernah mencoba untuk bisa mencontoh seperti dirimu
yah, mencontoh melakukan apa yang dilakukan oleh mu dalam menyelesaikan
pekerjaan-pekerjaan mu dalam meyelesaikan pekerjaan-pekerjaan ku. Mempunyai
totalitas, kerja keras, dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan semua
pekerjaan. Insyaa Allaah yah, do’akan selalu putri kecil mu ini. Sama seperti
Mamah, seiring waktu berjalan kau pun semakin menua dan aku tahu daya tahan
tubuh mu pun semakin menurun. Kau selalu berpesan kepada ku untuk segera
menyelesaikan kuliah ku dan bisa mempunyai penghasilan sendiri dengan berbisnis
dan membuka lapangan pekerjaan bagi orang yang membutuhkan. Banyak pesan yang
selalu kau tujukan kepadaku, terlebih aku ini putri pertama mu yang otomatis akan
menjadi pengganti dirimu sebagai tulang punggung keluarga. Kita harus selalu
saling mendo’akan yah Ayah. Antarkan putrimu yah, Ayah, sampai ada lelaki yang penuh tanggung jawab
seperti dirimu menjemput dan mengambilku dari mu untuk dijadikan Istri.
Tenang... kau tak perlu cemburu yah, aku masih tetap menjadi putrimu J hanya saja tanggung jawab
mu terhadap diriku sudah selesai dan segera di pindahkan ke lelaki itu, yang ku
sebut Suami J
Mamah, Ayah. Nanti lihat yah
putri mu ini menjadi wisudawan S1 Sarjana Ekonomi terbaik di kampusku :’) Lihat
aku memakai baju sarjana dan toga di panggung wisuda ku, mendengar nama dan
melihat aku dengan nilai yang terbaik saat itu. Jangan lupa yah mah, yah.
Do’akan putri mu ini J
Mamah, Ayah. Putri mu yang
dewasa ini minta di antarkan sampai ke gerbang pernikahan yah :’) Disana ada
sosok lelaki yang akan menjadi bagian hidupku dan bagian keluarga kita, ia ku
sebut Suami. Restui putri mu ini yah, do’akan agar aku bisa menjadi anak
sekaligus istri yang sholehah untuk kalian semua J
Mamah, Ayah. Aku sangat
mencintaimu. Ajarkan aku berkasih sayang, berkasih cinta, seperti cintamu yang
sangat kuat kepada ku dan Shelli. Do’akan selalu putrimu ini yah Mah,Yah.. Aku
yakin di setiap sujud-sujud mu selalu kau selipkan nama ku :’)
Putri yang mencintaimu dan
selalu mendo’akanmu,
Chintia Harvianty Putri
Tangerang Selatan,
Kamis, 19 Sept 2013 |
21:42
1 comments
Mantab, lanjutkan...
ReplyDelete